Apabila Rakyat menjadi Aset Negara. |
Kita harus melihat semua masalah ini saling terkait satu sama lain, maka solusinya-pun harus integratif meng-address seluruh masalah secara sekaligus – bukan masalah ayam dan telur yang mana yang lebih dahulu harus diatasi.
Ketika orang mengejar ilmu tetapi tidak menjadi dasar amal, budaya yang terbangun adalah budaya perdebatan, budaya wacana dan budaya akan ini dan itu. Maka kita harus mulai merintis program aplikasi amal dari ilmu yang sudah ada di masyarakat, dan selanjutnya program-program pendidikan bagi para penuntut ilmu lebih difokuskan untuk pembelajaran ilmu yang akan menjadi dasar amal.
Bukan banyak atau sedikitnya penduduk yang menentukan kemakmuran suatu negeri, tetapi adalah kwalitas penduduk itu sendiri. Biar manusia itu sedikit jumlahnya, bila kwalitasnya rendah maka mereka adalah liability – yang sedikit yang baik. Sebaliknya manusia sebanyak apapun , bila kwalitasnya tinggi – mereka adalah asset - maka yang banyak yang lebih baik.
Atas dasar ini tidak dikenal pembatasan jumlah penduduk, yang ada adalah upaya terus menerus untuk meningkatkan kwalitas penduduk itu sendiri. Sejauh yang lahir adalah generasi asset, maka sebanyak apapun mereka hanya akan menambah kemakmuran negeri itu sendiri.
Semoga penduduk negeri ini bisa menjadi "generasi asset", bukan menjadi generasi liability, Aamiin YRA.